Hijauan

2017-12-08 8:52am

Hijauan

Hijauan adalah bahan pakan utama ruminansia seperti sapi perah, sapi potong, kambing dan domba. Hijauan terdiri dari rumput dan legum, baik yang dibudidayakan maupun yang diambil dari alam. Rumput budidaya memiliki produksi dan kulitas yang relatif baik dibandingkan dengan hijauan alam yang kualitasnya sangat bervariasi.  {Video Hijauan bagi Kesejahteraan]

Di Indonesia ketersediaan dan kualitas hijauan masih bermasalah. Ketersediaan hijauan sangat tergantung pada musim. Pada musim hujan ketersediaan hijauan cukup bahkan berlebih, sebaliknya pada musim kemarau ketersediaannya sangat kurang.

Rata-rata kepemilikan rumput budidaya baru mencapai 4.4 ha/peternak. Jumlah ini masih kurang dan hanya mencukupi sekitar 65% kebutuhan hijauan sapi perah. Sehingga peternak harus mencari rumput lapang.

Kualitas hijauan budidaya tergantung pada beberapa hal, antara lain:

  1. Umur pemanenan
  2. Kualitas lahan
  3. Varitas
  4. Palatabilitas
  5. Bulkiness
  6. Laksatif effect

Umur pemanenan menentukan kualitas hijauan. Hijauan yang dipanen terlalu muda selain produksinya yang masih rendah, juga mengandung air yang tinggi sehingga produksi bahan keringnya rendah. Disamping itu kandungan nutriennya juga relatif masih rendah. Sebaliknya hijauan yang dipanen terlalu tua kandungan nutriennya mulai menurun, namun kandungan serat serta ligninnya meningkat, sehingga kecernaanya rendah, walapun produksinya tinggi. Sehingga sebaiknya hijauan dipanen pada umur yang otimal, yaitu pada saat menjelang berbunga. Umur panen rumput gajah adalah sekitar umur 40-50 hari.

Kualitas lahan sangat berpengaruh terhadap kandungan nutrisi hijauan. Lahan yang subur selain menghasilkan produksi hijauan yang tinggi juga akan menghasilkan tanaman yang berkualitas. Tingkat pemupukan juga mempengaruhi kualitas nutrisi hijauan.

Varietas tanaman berpengaruh terhadap kuliatas hijauan. Varietas menentukan tingkat produksi dan komposisi nutrisi. Saat ini rumput potongan budidaya yang bnayk dikembangkan masyarakat umumnya adalah rumput gajah yang terdiri dari beberapa varietas salah satunya yang terbaru adalah varietas Taiwan.

Palatabilitas mempemgaruhi kualitas. Seperti halnya bahan pakan konsentrat, palatabilitas dipengaruhi oleh kandungan nutrisi dan anti nutrisi dari hijauan. Namun, kandungan anti nutrisi pada hijauan lebih mempengaruhi. Anti nutrisi yang dapat mempengaruhi palatabilitas hijauan adalah tannin, mimosin, sianida, termasuk lignin.

Bulkiness atau keambaan adalah nilai perbandingan berat terhadap volume. Semakin tinggi nilai keambaan hijauan menunjukan semakin tinggi serat yang terkandung dalam hijauan tersebut. Dengan demikian palatabilitasnya juga semakin rendah. Keambaan juga berhubungan dengan kelarutan bahan tersebut dalam air. Semakin tinggi kebutuhan bahan tersebut menunjukan semakin mudah bahan tersebut dicerna, karena enzim ataupun mikroba menjadi lebih mudah untuk penetrasi dalam sel-sel bahan pakan tersebut.

Laksatif Efek ada kaitannya dengan kandungan anti nutrisi dalam hijauan. Bahan pakan yang mengandung tannin atau saponin akan memberikan efek laksatif jika dikonsumsi dalam jumlah terlalu banyak. [igp]