Rumput Lapang atau rumput alam adalah istilah yang sering digunakan untuk campuran hijauan non budidaya yang berasal dari lahan yang tidak dikelola. Rumput lapang kualitasnya sangat beragam tergantung lokasi dan daerah asalnya. Rumput lapang biasanya tumbuh di lahan perkebunan, lahan tegalan atau sawah yang belum diolah/ditanam. Rumput lapang yang tumbuh di lahan tanaman pangan umumnya lebih baik kualitasnya dari rumput lapang yang tumbuh di lahan tegalan yang kering. Rumput yang tumbuh di tegakan perkebunan sawit yang masih muda umumnya lebih baik dibandingkan di lahan perkebunan yang sudah tua. Rumput lapang umumnya merupakan campuran rumput dengan legum atau tanaman pohon. Sehingga hal ini membuat kualitas rumput lapang tidak bisa dijamin secara kontinyu. Peternak yang berpengalaman akan memilih jenis rumput lapang yang lebih berkualitas, namun pengetahuan ini sangat tergantung pada pengalaman peternak.
Pada sapi perah, jumlah pemberian rumput lapang pada prinsifnya sama dengan pemberian rumput budidaya. Namun perlu diperhatikan kualitas dan kontinyuitasnya. Disarankan pemberian rumput lapang diimbangi juga dengan rumput budidaya, misalanya rumput gajah, sehingga kualitasnya tetap terjaga. [igp]
No | Nama | Simbol | Komposisi |
---|---|---|---|
1 | Bahan Kering | BK | 24.4 |
2 | Abu | Abu | 14.5 |
3 | Protein Kasar | PK | 8.2 |
4 | Lemak Kasar | LK | 1.44 |
5 | Serat Kasar | SK | 31.7 |
6 | BetaN | BetaN | 44.2 |
7 | TDN | TDN | 56.2 |
8 | Kalsium | Ca | 0.37 |
9 | Pospor | P | 0.23 |